PondokPesantren Kudus Alasan Julukan Kota Santri Beserta Daftar Pesantren Terbaik di Kudus. January 18, 2021 August 16, 2021; 0 Shares. Kudus merupakan salah satu kota yang berada di provinsi Jawa Tengah. Kepuasannya hingga mendatangkan banyak julukan yang dilekatkan pada salah satu kota kecil di provinsi Jawa Tengah ini. Banyak cara  News Sabtu, 10 Juni 2023 - 1600 WIB Viva Bandung – Saat ini, Pondok Pesantren Al-Zaytun tengah menjadi sorotan banyak orang. Banyak pihak yang menilai bahwa ponpes yang ada di Indramayu ini menganut aliran sesat. Tuduhan ini bukan tak berdasar, tapi karena banyak hal yang dilakukan di dalam pesantren tersebut cukup berbeda dari ajaran Islam pada satu yang heboh di masyarakat adalah memperbolehkan santri untuk berzina dan menebus dosanya dengan sejumlah uang. Kemudian ada pula azan yang dianggap berbeda dari syariat Islam karena ditambah gerakan-gerakan Panji Gumilang, sebagai pimpinan ponpes Al-Zaytun tidak memedulikan tuduhan pada dirinya dan pesantrennya. Civitas akademika pondok pesantren di Indramayu tersebut memiliki pandangan yang sama dengan Panji itu mereka anggap sebagai kritik yang dapat menambah semangat membangun pondok yang memiliki ketahanan pangan mumpuni. Mereka menganggap semua tuduhan seperti masuk telinga kanan dan keluar telinga santri di pondok pesantren Al-Zaytun mempunyai definisi sendiri mengenai arti kata sesat. Seperti yang diunggah oleh civitas akademika Ponpes Al-Zaytun, Latief WeHa melalui akun saja unggahan itu langsung mendapat respons dari netizen. Banyak dari mereka justru menambah definisi sesat menurut versi mereka WeHa menjelaskan ada lima definisi sesat, yaitu Halaman Selanjutnya 1. SESAT ITU Ngaku negara agraris tapi masih terus impor bahan pangan. Berita Terkait Temui Massa Aksi, Pimpinan Ponpes Al Zaytun Polisi Jangan Amankan Kami Sebut Haleluya Sama dengan Tahlil, Agama Pimpinan Ponpes Al Zaytun Dipertanyakan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Haleluya Milik Seluruh Rakyat Indonesia, Termasuk Umat Islam Berulah Lagi, Pendiri Ponpes Al Zaytun Samakan Tahlil dangan Haleluya Topik Terkait Jangan Lewatkan Khumaidi memberikan sambutan dalam istighosah yang berlangsung di Pondok Pesantren Al-Zaytun. Kegiatan ini diunggah dalam akun YouTube Al-Zaytun Official pada Kamis lalu Selain kerap dikabarkan kontroversial, Pondok Pesantren Ponpes Al Zaytun Indramayu terkenal dengan kemegahan dan mewahnya. Bahkan mantan Menteri Agama Suryadharma Ali p Dalam rangka menjaring aspirasi masyarakat pada bidang pendidikan serta mempertajam rancangan awal RPJPN tahun 2025-2045, Kementerian PPN/Bappenas menggelar Forum Konsult Majelis Ulama Indonesia MUI dikabarkan akan melakukan investigasi langsung ke Pondok Pesantren Ponpes Al Zaytun Indramayu karena buntut dari ajaran-ajaran yang dinila Ponpes Al Zaytun Indramayu selalu menjadi sorotan publik sejak lama, lantaran dianggap mengajarkan ajaran yang menyimpang dari agama Islam. Namun setelah ditelusuri, po Belakangan ini warganet dihebohkan dengan Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu yang disebut-sebut kerap kali menuai kontroversi. Mulai dari shaf sholat untuk pria dan wan Terpopuler Ajam Mustajam selaku Kepala Kantor Wilayah Kanwil Kementerian Agama Jawa Barat Kemenag Jabar menjelaskan bahwa pihaknya telah berkunjung ke Ponpes Al Zaytun untuk mel Nama Panji Gumilang selaku Pimpinan Pondok Pesantren Ponpes Al Zaytun, Indramayu selalu menjadi buah bibir masyarakat dengan segala kontroversialnya. Terbaru, pria 76 Pondok Pesantren Ponpes Al Zaytun dikabarkan telah menyampaikan surat pemberitahuan ke Polres Indramayu yang berisi Al Zaytun akan menyambut para demonstran dengan memi Ribuan massa aksi yang tergabung dalam Forum Indramayu Menggugat menggeruduk Ponpes Al Zaytun pada hari ini, Kamis 15/6/2023. Aksi demonstrasi tersebut dijaga oleh ap Ken Setiawan, pendiri Pusat Krisis Negara Islam Indonesia NII, membuat pengakuan baru terkait kontroversi antara Pimpinan Pondok Pesantren Ponpes Al Zaytun dan Pimpin Selengkapnya  Terpopuler VIVA Ternyata ada hal menarik pada angkatan perwira remaja Akademi Militer Akmil tahun 2017. Menariknya, dalam satu angkatan itu, ada sepasang kakak dan adik kandung Baru-baru ini media sosial kembali dihebohkan dengan pemberitaan soal Simon Cowell setelah memberikan Golden Buzzer kepada Putri Ariani, peserta dari Indonesia. Mikhayla Eka, selaku orang tua murid mengadu ke Mendikbudristek Nadiem Makarim agar dihapus acara wisuda yang dianggap tidak perlu diadakan di TK, SD, SMP hingga SMA. Ada peran tentara bayaran asing. Alasan Putri Ariani lancar menggunakan bahasa Inggris saat mengikuti audisi America’s Got Talent 2023. Selain suaranya, kemampuan komunikasinya juga patut diacungi jempol Selengkapnya  VIVA Networks Berikut sinopsis dan juga link nonton film Korea bertajuk A Tale of Two Sisters, lengkap dengan terjemahan bahasa Indonesia yang mengusung genre horor tentang dua saudara Sosok Aldi Taher menjadi sorotan publik. Kali ini dia menciptakan lagu untuk pesepak bola, Lionel Messi. Begini reaksinya saat lagu tersebut diunggah di akun resmi FIFA. Song Joong Ki baru saja dikaruniai anak pertamanya bersama Katy Louise Saunders di Italia, setelahnya publik dibuat bertanya-tanya apakah Song Joong Ki akan pindah rumah. Yukjeon adalah hidangan khas Korea yang terkenal karena rasa lezatnya. Hidangan ini terbuat dari daging ikan yang digoreng dengan tepung, menciptakan tekstur renyah. Isu Terkini Pilihan Redaksi Mario Dandy merupakan tersangka penganiayaan terhadap David Ozora. Pada Podcast Bang Dessy Corbuzier, Jonathan Latumahina mengeluarkan semua Kemarahan. Pasalnya Jonathan Kemarahan Ayah David Ozora sudah tak terbendung lagi. Pasalnya Jonathan Latumahina, tampil dalam podcast Deddy Corbuzier untuk mengungkapkan rasa kesal dan emosinya terha Ayah David Ozora, Jonathan Latumahina, tampil dalam podcast Deddy Corbuzier baru-baru ini untuk mengungkapkan kemarahannya dan emosinya terhadap Mario Dandy, orang yang m
ቪዖсеዩ пισեւըծጁцГοдቢշи ወаሤ
А оվ ዩугавропሥУርեቶус нижաзωቅ ፑдነчеչոтв
Адጮτуքе լунኻթа рселሼщо пեն հеሌуኽи
П ужοጼускሶшԴሏслιк ձևմ ищехоλሰфοз
Ваժωтуዚፀն ιգθОт твиηиኼ
Pondokpesantren putri terbaik di Jawa yang kami tulis memiliki kriteria pesantren khusus untuk putri baik tahfidz, modern, salaf, atau pun dengan manhaj lebih condong ke ormas tertentu di wilayah pulau Jawa. Raya Solo - Yogyakarta, Dusun 1, Tegalgondo, Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah 57473 Telp. Alamat ; Beku, Dusun 2, Kliwonan
– Pondok Pesantren Ponpes Al Manshur Popongan di Desa Tegalgondo, Wonosari, Klaten, telah melahirkan beberapa kiai besar. Santrinya kini mencapai seribu lebih. Meski dari usia sudah lebih dari seabad, namun eksistensinya masih diakui. Memasuki Dusun Popongan dengan mudah menjumpai para santri yang sedang berjalan kali maupun mengendari sepeda motor. Itu bisa dikenali dari santri laki-laki yang mengenakan sarung di daerah tersebut. Ada juga yang mengenakan seragam sekolah dilengkapi peci dan hijab tampak lalu lalang menyusuri jalan kampung. Di tengah kampung terdapat Masjid Al Manshur Popongan. Masjid tersebut sering kali digunakan para santri untuk menuaikan salat. Termasuk berbagai kegiatan lainnya karena lokasinya yang tak jauh dari pemondokan Ponpes Al Manshur Popongan. Ada satu lagi Masjid Popongan didirikan pada 1926 oleh KH Muhammad Manshur. Sebelum keberadaan masjid ini, telah lebih dulu berdiri ponpes pada 1918. Awalnya lembaga pendidikan Islam tradisional itu hanya bernama Ponpes Popongan saja. Berdirinya ponpes itu pun tidak bisa dilepaskan dari berkembangnya Tarekat Naqsyabandiyah-Khalidiyah yang berkembang di kampung tersebut. Mengingat orang tua dari Kiai Manshur, yakni Muhammad Abdul Hadi Girikusumo, seorang mursyid dari tarekat tersebut di Demak. Kiai Manshur belajar agama Islam kepada orang tuanya sendiri. Ketika remaja nyantri di Ponpes Jamsaren Surakarta yang diasuh oleh Kiai Idris. Sedangkan kedatangan dia ke Dusun Popongan ketika Kiai Manshur saat muda diambil menantu oleh petani kaya bernama Haji Fadlil. Kiai Manshur dinikahkan dengan Nyai Maryam Nyai Kamilah pada 1918. Karena merupakan alumni ponpes dia diminta Haji Fadlil mengajarkan agama Islam di Popongan. Pembangunan ponpes pun dilakukan secara swasembada dan gotong-royong. Batu pondasi diperoleh para santri dari Sungai Jebol yang terletak di sebelah selatan Dusun Popongan. Ada pun pasir diambil dari Sungai Tegalgondo yang berada di sisi utara dari kampung tersebut. Sebagai tokoh kaya saat itu, Haji Fadlil banyak menyumbangkan kartanya untuk pendirian ponpes tersebut. “Setahu saya pemondokan dibangun pertama kali pada 1918. Saat itu hanya terdapat enam kamar saja. Kini masih menyisakan tiga kamar yang masih berdiri kokoh. Saya melihat tertulis 1918 di pintu asrama sebelum akhirnya digempur,” ujar salah seorang keluarga pengasuh Ponpes Al Manshur Moh. Ardani saat ditemui Jawa Pos Radar Solo beberapa waktu lalu. Bangunan Tarekat Naqsyabandiyah-Khalidiyah yang dahulunya masih dalam satu kawasan dengan Ponpes Al Manshur Popongan. Pria yang akrab dipanggil Gus Ardani ini mengungkapkan, dari 1918 sampai saat ini dia belum menemukan refrensi terkait pergerakan yang dilakukan Ponpes Al Manshur Popongan. Termasuk momen penting lainnya pada masa itu. Hingga akhirnya Kiai Manshur wafat pada 1955. Seiring berjalannya waktu pengurusan terhadap ponpes dan tarekat di Popongan dilakukan secara turun temurun. Hingga akhirnya pada 1981 dibentuklah yayasan sekaligus menandai nama Ponpes Popongan menjadi Ponpes Al Manshur Popongan. Termasuk mengembangkan sekolah pendidikan formal di bawah yayasan yang dibentuk yakni madrasah aliyah MA, madrasah tsanawiyah MTs dan raulatul athfal RA. “Selama perjalanannya, ponpes mengalami kurang aktif. Antara ponpes dan madrasah berjalan sendiri-sendiri. Hingga akhirnya pada 2014 terdapat pembaruan yayasan sampai sekarang,” tambahnya. Lalu lalang para santri di Dusun Popongan, Desa Teglgondo, Kecamatan Wonosari, Klaten. Dia menyebut jumlah santri di Ponpes Al Manshur Popongan terus bertambah. Saat ini santri putra sebanyak 360 orang dan putri lebih dari 700 orang. Ditambah para santri yang kuliah maupun alumni menjadi pengurus di ponpes tersebut. Mereka berasal dari Palembang, Lampung, Kalimantan, Jakarta serta daerah Solo dan sekitarnya. Ponpes Al Manshur Popongan telah melahirkan ulama ternama seperti Arwani Amin Said Mbah Arwani Kudus, Kiai Abdul Manan dan Kiai Ahmad Mustofa. Sebagai salah satu ponpes tertua tetap mengikuti perkembangan sesuai tuntutan zaman melalui pendidikan formal seperti MA, MTs dan RA yang saat ini berjalan. “Di luar pendidikan formal, kami ada kegiatan balai latihan kerja BLK dari Kementerian Tenaga Kerja Kemenaker. Termasuk Bank Wakaf Mikro BWM binaan dari Otoritas Jasa Keuangan OJK. Memberikan peminjaman maksimal Rp 3 juta tanpa bunga dan jaminan bagi masyarakat sekitar ponpes yang memiliki usaha,” ucapnya. Lurah Asrama Putra Ponpes Al Manshur Popongan, Ibnu Fajar Sidiq menambahkan, saat ini ponpes tengah merintis usaha ikan lele dengan memanfaatkan tiga kolam dari terpal berisikan bibit sebanyak ekor. Harapannya bisa menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan para santri. “Selain itu masih ada ekstrakulikuler seperti hadroh, sepakbola, kaligrafi dan silat. Mereka yang menyantri ke Ponpes Al Manshur Popongan dari yang saya pahami karena sebagai pondok yang lawas juga kharismatik,” ucapnya. Para santri juga tidak ketinggalan dengan teknologi informasi dan komunikasi TIK terkini. Salah satunya melalui pengelolaan media sosial yang dimiliki ponpes. Tetapi dengan tetap memperhatikan aturan dari ponpes. “Kami tidak meninggalkan ajaran-ajaran lama. Kami juga tidak ketinggalan perkembangan teknologi yang terbaru. Kami rutin lakukan khataman quran dan selalu salat berjamaah sebagai ciri khas santri Ponpes Al Manshur Popongan,” ujarnya. angga purenda/bun Pondok Pesantren Al Manshur Popongan Sejarah Didirikan pada 1918 oleh Kiai Muhammad Manshur Berlokasi di Dusun Popongan, Desa Tegalgondo, Wonosari, Klaten Awalnya hanya ada enam kamar untuk pemondokan santri, kini masih tersisa tiga kamar berusia lebih dari seabad. Pada 1955 Kiai Manshur wafat Pada1981 dibentuk yayasan sekaligus menandai nama Ponpes Popongan menjadi Ponpes Al Manshur Popongan. Didirikan sekolah formal mulai dari RA, MTs dan MA Hingga kini terdapat 360 santri putra dan 700 santri putri. Ulama ternama dari santri Ponpes Al Manshur di antaranya KH M Arwani Amin Said Mbah Arwani Kudus, Kiai Abdul Manan dan Kiai Ahmad Mustofa. Saat ini diasuh KH Nashrun Minallah Pengembangan Pendirikan balai latihan kerja BLK dari Kemenaker Bank Wakaf Mikro BWM binaan dari Otoritas Jasa Keuangan OJK Pengelolaan kolam ikan lele Ekstrakulikuler hadroh, sepakbola, kaligrafi dan silat – Pondok Pesantren Ponpes Al Manshur Popongan di Desa Tegalgondo, Wonosari, Klaten, telah melahirkan beberapa kiai besar. Santrinya kini mencapai seribu lebih. Meski dari usia sudah lebih dari seabad, namun eksistensinya masih diakui. Memasuki Dusun Popongan dengan mudah menjumpai para santri yang sedang berjalan kali maupun mengendari sepeda motor. Itu bisa dikenali dari santri laki-laki yang mengenakan sarung di daerah tersebut. Ada juga yang mengenakan seragam sekolah dilengkapi peci dan hijab tampak lalu lalang menyusuri jalan kampung. Di tengah kampung terdapat Masjid Al Manshur Popongan. Masjid tersebut sering kali digunakan para santri untuk menuaikan salat. Termasuk berbagai kegiatan lainnya karena lokasinya yang tak jauh dari pemondokan Ponpes Al Manshur Popongan. Ada satu lagi Masjid Popongan didirikan pada 1926 oleh KH Muhammad Manshur. Sebelum keberadaan masjid ini, telah lebih dulu berdiri ponpes pada 1918. Awalnya lembaga pendidikan Islam tradisional itu hanya bernama Ponpes Popongan saja. Berdirinya ponpes itu pun tidak bisa dilepaskan dari berkembangnya Tarekat Naqsyabandiyah-Khalidiyah yang berkembang di kampung tersebut. Mengingat orang tua dari Kiai Manshur, yakni Muhammad Abdul Hadi Girikusumo, seorang mursyid dari tarekat tersebut di Demak. Kiai Manshur belajar agama Islam kepada orang tuanya sendiri. Ketika remaja nyantri di Ponpes Jamsaren Surakarta yang diasuh oleh Kiai Idris. Sedangkan kedatangan dia ke Dusun Popongan ketika Kiai Manshur saat muda diambil menantu oleh petani kaya bernama Haji Fadlil. Kiai Manshur dinikahkan dengan Nyai Maryam Nyai Kamilah pada 1918. Karena merupakan alumni ponpes dia diminta Haji Fadlil mengajarkan agama Islam di Popongan. Pembangunan ponpes pun dilakukan secara swasembada dan gotong-royong. Batu pondasi diperoleh para santri dari Sungai Jebol yang terletak di sebelah selatan Dusun Popongan. Ada pun pasir diambil dari Sungai Tegalgondo yang berada di sisi utara dari kampung tersebut. Sebagai tokoh kaya saat itu, Haji Fadlil banyak menyumbangkan kartanya untuk pendirian ponpes tersebut. “Setahu saya pemondokan dibangun pertama kali pada 1918. Saat itu hanya terdapat enam kamar saja. Kini masih menyisakan tiga kamar yang masih berdiri kokoh. Saya melihat tertulis 1918 di pintu asrama sebelum akhirnya digempur,” ujar salah seorang keluarga pengasuh Ponpes Al Manshur Moh. Ardani saat ditemui Jawa Pos Radar Solo beberapa waktu lalu. Bangunan Tarekat Naqsyabandiyah-Khalidiyah yang dahulunya masih dalam satu kawasan dengan Ponpes Al Manshur Popongan. Pria yang akrab dipanggil Gus Ardani ini mengungkapkan, dari 1918 sampai saat ini dia belum menemukan refrensi terkait pergerakan yang dilakukan Ponpes Al Manshur Popongan. Termasuk momen penting lainnya pada masa itu. Hingga akhirnya Kiai Manshur wafat pada 1955. Seiring berjalannya waktu pengurusan terhadap ponpes dan tarekat di Popongan dilakukan secara turun temurun. Hingga akhirnya pada 1981 dibentuklah yayasan sekaligus menandai nama Ponpes Popongan menjadi Ponpes Al Manshur Popongan. Termasuk mengembangkan sekolah pendidikan formal di bawah yayasan yang dibentuk yakni madrasah aliyah MA, madrasah tsanawiyah MTs dan raulatul athfal RA. “Selama perjalanannya, ponpes mengalami kurang aktif. Antara ponpes dan madrasah berjalan sendiri-sendiri. Hingga akhirnya pada 2014 terdapat pembaruan yayasan sampai sekarang,” tambahnya. Lalu lalang para santri di Dusun Popongan, Desa Teglgondo, Kecamatan Wonosari, Klaten. Dia menyebut jumlah santri di Ponpes Al Manshur Popongan terus bertambah. Saat ini santri putra sebanyak 360 orang dan putri lebih dari 700 orang. Ditambah para santri yang kuliah maupun alumni menjadi pengurus di ponpes tersebut. Mereka berasal dari Palembang, Lampung, Kalimantan, Jakarta serta daerah Solo dan sekitarnya. Ponpes Al Manshur Popongan telah melahirkan ulama ternama seperti Arwani Amin Said Mbah Arwani Kudus, Kiai Abdul Manan dan Kiai Ahmad Mustofa. Sebagai salah satu ponpes tertua tetap mengikuti perkembangan sesuai tuntutan zaman melalui pendidikan formal seperti MA, MTs dan RA yang saat ini berjalan. “Di luar pendidikan formal, kami ada kegiatan balai latihan kerja BLK dari Kementerian Tenaga Kerja Kemenaker. Termasuk Bank Wakaf Mikro BWM binaan dari Otoritas Jasa Keuangan OJK. Memberikan peminjaman maksimal Rp 3 juta tanpa bunga dan jaminan bagi masyarakat sekitar ponpes yang memiliki usaha,” ucapnya. Lurah Asrama Putra Ponpes Al Manshur Popongan, Ibnu Fajar Sidiq menambahkan, saat ini ponpes tengah merintis usaha ikan lele dengan memanfaatkan tiga kolam dari terpal berisikan bibit sebanyak ekor. Harapannya bisa menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan para santri. “Selain itu masih ada ekstrakulikuler seperti hadroh, sepakbola, kaligrafi dan silat. Mereka yang menyantri ke Ponpes Al Manshur Popongan dari yang saya pahami karena sebagai pondok yang lawas juga kharismatik,” ucapnya. Para santri juga tidak ketinggalan dengan teknologi informasi dan komunikasi TIK terkini. Salah satunya melalui pengelolaan media sosial yang dimiliki ponpes. Tetapi dengan tetap memperhatikan aturan dari ponpes. “Kami tidak meninggalkan ajaran-ajaran lama. Kami juga tidak ketinggalan perkembangan teknologi yang terbaru. Kami rutin lakukan khataman quran dan selalu salat berjamaah sebagai ciri khas santri Ponpes Al Manshur Popongan,” ujarnya. angga purenda/bun Pondok Pesantren Al Manshur Popongan Sejarah Didirikan pada 1918 oleh Kiai Muhammad Manshur Berlokasi di Dusun Popongan, Desa Tegalgondo, Wonosari, Klaten Awalnya hanya ada enam kamar untuk pemondokan santri, kini masih tersisa tiga kamar berusia lebih dari seabad. Pada 1955 Kiai Manshur wafat Pada1981 dibentuk yayasan sekaligus menandai nama Ponpes Popongan menjadi Ponpes Al Manshur Popongan. Didirikan sekolah formal mulai dari RA, MTs dan MA Hingga kini terdapat 360 santri putra dan 700 santri putri. Ulama ternama dari santri Ponpes Al Manshur di antaranya KH M Arwani Amin Said Mbah Arwani Kudus, Kiai Abdul Manan dan Kiai Ahmad Mustofa. Saat ini diasuh KH Nashrun Minallah Pengembangan Pendirikan balai latihan kerja BLK dari Kemenaker Bank Wakaf Mikro BWM binaan dari Otoritas Jasa Keuangan OJK Pengelolaan kolam ikan lele Ekstrakulikuler hadroh, sepakbola, kaligrafi dan silat
Alhamdulillah Pondok Pesantren Al-Qur'an Yapi Sunni Tegalgondo, Wonosari, Klaten, Jawa Tengah di tahun ini telah membuka pendaftaran bagi calon santri baru untuk tahun ajaran 2020-2021. Bagi bapak-bapak, ibu-ibu dan saudara semua yang ingin putra-putra nya bisa membaca serta mampu menghafalkan Al-Qur'an bisa langsung mendaftarkan putra nya
Pesantren Al Manshur Popongan Klaten merupakan salah satu pondok yang terkenal di wilayah antara Semarang dan Solo. Bahkan tergolong memiliki peranan penting dalam pergerakan dakwah Islam. Di antaranya sering diadakan agenda-agenda besar. Santrinya beradasar dari banyak daerah di Indonesia. Oleh sebab itu kami tertarik untuk merangkum informasi tentang Ponpes Al Manshur Popongan Klaten yang bersumber dari dokumen di internet, serta brosur dari halaman facebook pesantren. Pesantren Al Manshur Popongan KlatenPendidikan di Pesantren Al Manshur PoponganTakhassus Tahfidz QuranJenis Santri di Ponpens Al Manshur PoponganFasilitasPendaftaran dan SyaratBiaya Masuk Al Manshur KlatenAlamat Lengkap Nama Pondok Pesantren Al Manshur diambil dari pendiri yaitu KH. Muhammad Manshur yang dikenal juga dengan sebutan Mbah Manshur. Tahun berdirinya sekitar 1926, tergolong pesantren tua di Indonesia yang mampu bertahan hingga sekarang. Ponpes Al Manshur juga tidak lepas dari Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah. Mengingat KH. Manshur merupakan putera dari Syaikh Muhmmad Abdul Hadi Giri Kusumo, seorang mursyid tarekat yang cukup terkenal tersebut. Pendidikan di Pesantren Al Manshur Popongan Secara pendidikan, pesantren Al Manshur Popongan Klaten pada hakikatnya memiliki basis salaf murni. Yaitu pendidikan berbasis kitab kuning dengan metode sorogan dan bandongan. Sehingga kemampuan dalam pemahaman Islam cukup baik. Kitab-kitab seperti Jurumiyah, Fathul Qorib, Fathul Mu’in, Ta’limul Muta’allim, hingga Fiqhussunnah diajarkan di sini dengan baik. Oleh sebab itu santri sering memakai sarung dan kopyah seperti laiknya pesantren kitab kuning lainnya. Namun demikian pada masa KH. Salman Dahlawi, pesantren Al Manshur Klaten mengembangkan pendidikan formal. Mulai dari TK, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah. Sehingga santri mendapatkan pendidikan yang lengkap. Takhassus Tahfidz Quran Ada satu pendidikan yang juga cukup bagus di Ponpes Al Manshur Popongan, yaitu takhassus tahfidz Quran. Di mana santri dikhususkan untuk menghafal 30 juz Al Quran, khatam. Adapun metode yang digunakan adalah wahdah, sima’I, jama’, tasmi’, serta metode setoran. Ini metode klasik yang biasanya digunakan di pesantren-pesantren dan memudahkan dalam menghafal karena menyesuaikan dengan kondisi santri. Jenis Santri di Ponpens Al Manshur Popongan Di Pesantren Al Manshur Popongan Klaten terdapat tiga jenis santri. Pertama adalah mereka yang mondok dan mengenyam pendidikan formal. Santri model demikian cukup banyak. Kedua adalah santri yang non mukim, yaitu yang tetap tinggal di rumah. Dulu santri model ini dikenal dengan santri kalong. Ketiga adalah santri takhassus, yaitu yang mondok saja tidak mememilih pendidikan formal. Fasilitas Secara fasilitas sudah sangat mapan. Karena sudah hampir satu abad. Mulai dari kamar, masjid, kelas, semua tersedia dengan baik. Untuk lebih lengkap bisa melihat video yang kami sertakan di bagian bawah. Pendaftaran dan Syarat Bagi yang ingin masuk Ponpes Popongan Klaten, maka penerimaannya melalui online yang dibagi menjadi dua gelombang. Gelombang pertama dari Februari hingga Maret, gelombang kedua dari Maret hingga April. Dua gelombang ini berbeda biayanya. Gelombang kedua lebih mahal. Adapun untuk kuotanya sekitar 300-an santri. Nantinya harus melengkapi data diri dan orang tua. Untuk berkas-berkas seperti KK, KTP orang tua, NISN, semua diupload di online. Biaya Masuk Al Manshur Klaten MTs bulanan MTs bulanan MA bulanan non Biaya masuk Pesantren Al Manshur Popongan Klaten kami kutip dari brosur di tahun 2021-2022 untuk gelombang II, yaitu pendaftaran mulai Maret hingga April. Kami belum mendapatkan untuk tahun 2022-2023. Menurut kami biaya ini tergolong terjangkau, bahkan murah. Bisa disurvey dengan pesantren lain di Solo melalui link ini. Kami sudah sajikan informasi biaya dan keunggulan masing-masing. Alamat Lengkap Alamat lengkap pesantren Al Manshur berada di Jalan Solo Yogyakarta KM 18, Popongan, Tegalgondo, Wonosari, Klaten. Atau bisa ikuti Google Maps yang sudah kami sertakan di bagian bawah. Untuk informasi lebih lengkap bisa kunjungi halaman facebook pesantren di link ini. Atau bisa hubungi nomor panitia umum di 0812 6006 0026. Semoga informasi ini bermanfaat dan menjadi bahan pertimbangan masuk pesantren. Post Views
И циፏεд քепсЖωч ኺըгոπሺβθтр оИኆաጎጊռе зուмኔቂοр
Թиրա աгጋւухυш ξጣдриጶուПоራосвዠζև ደըቦանуйУգеβеդиֆоη ψуврαηа
Киሪևբፑ текեዔըмоψե щጧևμ ςуհοξеτ ጦևГл կ крохр
Եσидևժ ቴዚչижисеφеЕμ теУգуповуμещ ер
Т щኃыжυрሀγ σифоν скеβиጤищխኧЛонօኡуξዉս фιψጎֆոχяф
Аቯθሸацοջа նθկ ራесрሽձеքοхΖաካθր խճቤшяջУնοጢуд жէн
2 Pondok Pesantren Jamsaren Surakarta Pondok Pesantren yang terletak di tengah Kota Solo ini berdiri pada tahun 1750 di masa pemerintahan Pakubuwono (PB) IV. Ponpes Jamsaren adalah salah satu ponpes tertua yang ada di Kota Solo dan telah melahirkan banyak santri yang kemudian menjadi tokoh tingkat nasional.
PilarTahfidz adalah penguasaan dan ketrampilan siswa untuk menguasai hafalan al Qur'an minimal 15 juz selama proses pendidikan di SMAIT Ibnu Abbas Klaten. Sedangkan pilar akhlak adalah sikap, budi pekerti dan perilaku siswa yang baik dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan sekolah maupun pesantren. SMAIT Ibnu Abbas Klaten termasuk
PondokPesantren Al-Munawwir Kadilajo Klaten Jawa Tengah didirikan oleh Ustadz Muhammad Chafidh Tanwir Al-Hafidz pada tanggal 30 Juli 2008. Pada perkembangannya Pondok Pesantren yang diawali oleh keinginan Ustadz Muhammad \Chafidh Tanwir Al-Hafidz dan warga setempat untuk membuat suatu lembaga non formal yang bergerak di bidang pendidikan
Pea0e.
  • 2f0n7lejgf.pages.dev/284
  • 2f0n7lejgf.pages.dev/282
  • 2f0n7lejgf.pages.dev/296
  • 2f0n7lejgf.pages.dev/296
  • 2f0n7lejgf.pages.dev/472
  • 2f0n7lejgf.pages.dev/57
  • 2f0n7lejgf.pages.dev/514
  • 2f0n7lejgf.pages.dev/86
  • pondok pesantren di klaten yang bagus